Bersama Warga Binaan, Petugas Pembinaan Kerohanian Berikan Penguatan Iman dan Islam

    Bersama Warga Binaan, Petugas Pembinaan Kerohanian Berikan Penguatan Iman dan Islam
    DOK. Humas Rutan Masohi

    Masohi - Warga Binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi mendapatkan wejangan penguatan islami dari Pembina Kerohanian,  Senin (17/07). 

    Berlokasi di Masjid Darussalam Rutan Masohi, Saddam Kairoti, Pembina Kerohanian  bertemu langsung WBP memberikan wejangan bagi mereka. 

    Dalam pertemuan tersebut, Saddam  mengingatkan WBP agar selalu membaca Al Qur'an dan memahami isinya sebagai pegangan hidup yang memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT.  

    "Syukur Alhamdulillah, saya melihat dan mendengar kalian sudah fasih Baca Al Qur'an meski ada beberapa yang masih dalam tahap belajar. Setidaknya sudah 95% sudah bisa", ungkap Saddam. 

    Ia juga menyampaikan kalau WBP jangan hanya sekedar membaca sajha, tapi perlu untuk belajar arti dan pemaknaan dari isi Al Qur'an, itu yang perlu. Al Qur'an itu ada banyak pesan dari Allah  didalamnya sehingga orang Islam mestinya tau tentang isi Al Qur'an . 

    Menurutnya, makna Al Qur'an besar, bukan sajha terdapat berbagai aturan atau hukum yang harus kita taati tapi juga dalam keseharian hidup lebih bermakna pada ahlak kita untuk menjadi seorang Islam yang sempurna. 

    "Jadi kalau baca Al Qur'an, langsung baca artinya, biar bisa mengerti isinya, dan pasti bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari", pesannya. 

    Penerapan serta pengertian mengenai Al Qur'an, lanjut Saddam,  merupakan hal yang penting. Ayat demi ayat perlu dipahami biar tidak salah menerapkannya dalam keseharian hidup WBP selama di dalam Rutmas.

    "Mari kita jadikan Al Qur'an sebagai pionir dalam kehidupan masing-masing.  Kalau ada yang malas, tegur dan ajak dia untuk membaca Al Qur'an sehingga dari yang malas, yang belum terbiasa menjadi terbiasa dan mencintai Al Qur'an . Ini kitab suci kita, sumber kekuatan kita, yang menguatkan iman kita kepada Allah SWT, ajak Saddam.  

    Ia  kembali mengingatkan WBP seperti yang dikatakan Pak Ka.  Rutan ini bukan Rumah Tahanan, tapi Rumah Pesantren, rumah tempat belajar bagi WBP untuk memperbaiki diri, belajar kitab suci sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

    Sementara itu, Jalaludin seorang Mualaf bersyukur ketika ia berada didalam rutan, sudah banyak hal yang ia pelajari tentang Islam. Mulai dari belajar membaca Al Qur'an , sholat lima waktu dan banyak lainnya. 

    "Sedikit demi sediki saya sudah bisa baca Al Qur'an, sudah bisa mempelajari cara sholat yang baik ketika saya sujud dan lain lain sesuai dengan kaidah Islam. Alhamdulillah lah. Semoga saya bisa menjadi seorang Islam yang cinta Al Qur'an dan sholat, sehingga kedepannya bisa menjadi seorang imam yang baik bagi keluarga saya maupun untuk semua orang", harap Jalaludin.

    kanwil kemenkumham maluku rutn masohi m anwar n saiful sahri yusuf mukharom
    FARID MUHAMAD RIFKI

    FARID MUHAMAD RIFKI

    Artikel Sebelumnya

    Pembinaan Kerohanian, Warga Binaan Dilatih...

    Artikel Berikutnya

    Menyongsong HUT RI dan HDKD Kemenkumham...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan

    Tags